Sinopsis: Dr. Armand, seorang ilmuwan jenius kelahiran 1980, memiliki pandangan ekstrem terhadap generasi kelahiran 1993 ke atas. Bagi Armand, generasi ini adalah sumber ketidakseimbangan sosial, kehancuran moral, dan tingkah laku toksik yang merusak tatanan masyarakat. Dalam upayanya untuk “memurnikan” sejarah, Armand menciptakan sebuah alat bernama ChronoVanish, sebuah perangkat canggih yang mampu menghapus generasi dari eksistensi sejarah. Ketika alat ini diaktifkan, semua orang yang lahir di tahun 1993 menghilang dari sejarah dunia, menciptakan perubahan besar yang mempengaruhi jalannya sejarah umat manusia.
Bab 1: Permulaan yang Hilang
Latar: Dr. Armand berada di laboratorium bawah tanahnya, memantau efek penggunaan ChronoVanish di layar holografik raksasa. Di sebelahnya, asistennya, Rhea, mengamati grafik perubahan sejarah yang perlahan bergerak di layar. Keduanya melihat realitas yang bergeser, menciptakan riak-riak tak kasat mata di seluruh dunia.
Dialog dan Narasi:
Rhea menatap layar dengan cemas, grafik-grafik statistik populasi dan perkembangan sosial dunia yang bergetar seperti gelombang riak di permukaan air. "Dr. Armand… kau benar-benar yakin ini adalah langkah yang tepat? Menghapus seluruh generasi kelahiran 1993 dari sejarah? Apa kau tidak khawatir tentang dampaknya pada dunia?"
Armand hanya tersenyum samar, tatapannya dingin dan penuh keyakinan. "Dampak? Generasi ini telah merusak tatanan sosial kita, Rhea. Mereka membawa ide-ide yang merusak, moralitas yang kabur, dan kebudayaan yang kacau. Dengan menghapus mereka, aku memastikan bahwa dunia berjalan sesuai arah yang benar."
Rhea menggelengkan kepala, merasa takjub sekaligus ngeri. "Tapi tanpa generasi 1993, kau bahkan tak tahu apa yang akan terjadi pada sejarah dunia. Semua yang berhubungan dengan mereka, keluarga, teman, bahkan pengaruh karya mereka—semuanya menghilang.”
“Justru itu yang kuinginkan,” jawab Armand dengan tegas. “Dunia akan berterima kasih padaku nanti. Keseimbangan moral dan etika akan pulih, dan generasi berikutnya akan tumbuh tanpa terpengaruh oleh generasi toksik itu."
Narasi:
Ketika ChronoVanish mulai bekerja, sejarah berubah seketika. Semua anak yang harusnya lahir di tahun 1993 lenyap, termasuk interaksi, karya, dan kontribusi mereka. Seolah-olah seluruh dunia melewati tahun 1993 tanpa ada satupun kelahiran, meninggalkan tahun itu sebagai ruang kosong dalam sejarah manusia. Keluarga-keluarga yang seharusnya memiliki anggota kelahiran 1993 kini hidup tanpa mereka, tanpa kenangan atau pengaruh dari generasi yang dihapus tersebut.
Awalnya, tak ada yang menyadari perubahan ini selain Dr. Armand. Namun, dampak dari ketiadaan satu generasi mulai terasa. Di dunia akademik, ilmuwan-ilmuwan muda yang seharusnya lahir tahun 1993—orang-orang yang berpotensi menemukan inovasi penting, menghilang. Berbagai perusahaan, proyek, dan produk teknologi yang tercipta karena kontribusi generasi tersebut tak pernah ada.
Dialog dan Narasi Lanjutan:
Rhea mengamati layar yang menunjukkan tren perkembangan teknologi dunia, yang tampak melambat. "Dr. Armand, lihat ini. Tanpa anak-anak yang lahir di tahun 1993, kita mulai kehilangan para inovator, insinyur, dan pemikir kreatif yang seharusnya berperan besar dalam kemajuan teknologi. Banyak penemuan yang kini tertunda."
Armand mengernyit, namun tak tampak gentar. "Ini hanya fase awal. Dunia akan beradaptasi. Generasi lainnya akan muncul, mengambil alih dan memulihkan perkembangan yang hilang."
Namun Rhea menggeleng, menunjuk grafik di layar. "Tidak sesederhana itu, Dr. Armand. Semua peristiwa dan orang saling terhubung. Generasi 1993 bukan hanya kelompok manusia biasa; mereka adalah bagian dari ekosistem masyarakat kita. Tanpa mereka, kita mengalami stagnasi di berbagai bidang, mulai dari kesehatan, teknologi, hingga kebudayaan."
Narasi:
Dalam lima tahun sejak ketiadaan generasi 1993, dunia mulai menunjukkan tanda-tanda ketidakseimbangan yang tak terduga. Produk-produk budaya yang terpengaruh dari karya dan tren generasi tersebut menghilang, membuat arus budaya pop yang lebih monoton dan kaku. Industri hiburan kehilangan variasi, teknologi tidak berkembang secepat seharusnya, dan tak ada lagi tokoh-tokoh penting yang seharusnya lahir di tahun itu untuk menginspirasi generasi berikutnya.
Lebih jauh lagi, perubahan ini juga mempengaruhi aspek psikologis masyarakat. Ketiadaan generasi 1993 menciptakan perasaan “kosong” dalam sejarah keluarga. Banyak keluarga merasa hidup tanpa arah karena tidak memiliki anggota keluarga yang mengisi peran dan memengaruhi keputusan penting dalam kehidupan mereka.
Dialog dan Narasi Akhir Bab:
Rhea menatap Dr. Armand dengan ketakutan yang dalam. "Kau tahu, kita sudah terlalu jauh. Apa kau benar-benar tak melihat? Dunia kehilangan bagian penting dari jiwanya. Anak-anak yang lahir di tahun 1993 membawa perubahan yang tak tergantikan, perubahan yang menjaga kita tetap berkembang dan seimbang."
Armand, yang awalnya penuh keyakinan, mulai merasakan keraguan. Namun egonya menolak untuk mengakui kesalahan. “Semua ini hanya sementara. Generasi lainnya akan bangkit, akan ada pengganti bagi mereka yang telah hilang.”
Namun di dalam hatinya, Armand tahu bahwa hilangnya generasi 1993 telah menciptakan kekosongan yang tak akan pernah bisa terisi. Dunia yang ia bayangkan sebagai lebih baik justru berakhir dalam stagnasi dan kekosongan, sebuah efek kupu-kupu yang tak ia perkirakan.
Bab 2: Dunia Tanpa Tahun 1993
Latar: Setelah penggunaan ChronoVanish, dunia tanpa generasi kelahiran 1993 berjalan di jalur yang berbeda. Berbagai bidang kehidupan, mulai dari pendidikan, budaya, teknologi, hingga lingkungan keluarga, mulai menunjukkan dampak yang tak terduga. Di laboratoriumnya, Dr. Armand mengamati laporan-laporan dari berbagai belahan dunia, sementara Rhea memantau dampak dari perspektif manusia biasa.
Dialog dan Narasi:
Rhea mengamati laporan di layar holografik, menunjukkan data dari sektor pendidikan dan ketenagakerjaan di seluruh dunia. "Lihat ini, Dr. Armand. Beberapa universitas di Amerika Serikat dan Eropa kekurangan mahasiswa untuk angkatan tahun 2011. Kampus-kampus yang seharusnya ramai kini justru sunyi, tanpa mahasiswa baru untuk jurusan-jurusan tertentu."
Dr. Armand menatap layar dengan kerutan halus di keningnya. "Itu hanya efek awal, Rhea. Dalam beberapa tahun, generasi setelah mereka akan mengisi kekosongan itu."
Rhea menggeleng, matanya penuh kekhawatiran. "Tapi ini bukan soal angka, Dokter. Kehilangan satu generasi menciptakan kekosongan budaya dan kreativitas yang tak bisa digantikan begitu saja. Dunia menjadi... datar. Tak ada pembaruan, tak ada tantangan ide dari generasi baru."
Narasi:
Di berbagai belahan dunia, kekosongan yang ditinggalkan oleh generasi 1993 menciptakan pergeseran besar. Universitas dan sekolah kehilangan satu kelompok usia yang seharusnya menjadi mahasiswa dan pelajar. Sekolah-sekolah, yang biasanya dipenuhi oleh anak-anak muda, tampak sunyi setiap kali datang tahun ajaran baru tanpa kehadiran mereka.
Di sektor ketenagakerjaan, mulai tampak kekosongan pada pekerjaan level menengah yang biasanya diisi oleh individu berusia 30-an. Ketiadaan generasi 1993 membuat beberapa industri terhenti, terutama yang mengandalkan kreativitas dan inovasi anak muda untuk menghadapi perubahan tren. Perusahaan-perusahaan mode, media sosial, hingga teknologi kehilangan dorongan dari orang-orang yang seharusnya memberi pengaruh pada perubahan zaman.
Dialog dan Narasi Lanjutan:
Di sela-sela mengamati data, Rhea berbicara dengan seorang kenalannya, Lian, seorang dosen di bidang psikologi yang kebingungan dengan fenomena baru ini. “Lian, kau merasakan sesuatu yang berbeda di kampus, bukan?”
Lian mengangguk dengan ekspresi penuh keheranan. "Iya, Rhea. Tahun ini sepi sekali. Angkatan mahasiswa yang seharusnya berusia sekitar 20-an, tak ada sama sekali. Aku bahkan merasa kehilangan energi dan semangat dari interaksi dengan mahasiswa baru. Mereka membawa kebaruan dalam cara berpikir yang selalu menarik.”
“Apa yang kau maksud dengan ‘energi baru’ itu?” Rhea mencoba memahami lebih jauh.
Lian termenung sejenak, lalu menjelaskan dengan hati-hati. "Setiap generasi membawa perspektif berbeda, Rhea. Mahasiswa kelahiran 1993 ke atas harusnya membawa sudut pandang yang lebih adaptif terhadap teknologi dan budaya digital. Tapi tanpa mereka, perkembangan pemikiran dalam masyarakat menjadi lamban, kurang inovatif. Semua terasa seperti berputar dalam pola yang sama."
Narasi:
Ketiadaan generasi 1993 juga berdampak pada keluarga dan hubungan sosial. Banyak keluarga yang semestinya memiliki anak, saudara, atau kerabat kelahiran 1993 merasakan kekosongan tak terjelaskan. Di Jepang, kelompok masyarakat paruh baya yang kehilangan anak-anak generasi tersebut merasa tidak ada penerus yang memahami mereka, menciptakan jurang yang sulit dipulihkan antara generasi tua dan muda.
Di sisi hiburan, dunia pop dan industri musik kehilangan beberapa artis dan musisi yang seharusnya membawa warna baru. Musik, film, dan seni visual yang biasanya didorong oleh kreator-kreator muda menjadi lebih monoton. Tak ada kejutan, tak ada tren baru yang meledak, dan semua budaya populer berjalan lebih lambat.
Dialog dan Narasi Akhir Bab:
Rhea menatap Dr. Armand dengan kekhawatiran yang semakin mendalam. "Dunia tanpa anak kelahiran 1993 terasa... kosong. Bukan hanya secara fisik, tapi secara mental dan emosional. Orang-orang merasa kehilangan sesuatu yang tak mereka pahami. Bahkan hubungan antar-generasi menjadi renggang.”
Dr. Armand tersenyum, meskipun hatinya sedikit terguncang oleh laporan itu. "Ini hanya penyesuaian, Rhea. Generasi berikutnya akan mengisi peran mereka."
Namun, Rhea tak yakin. Ia melihat ke layar, meneliti data dari berbagai belahan dunia yang menunjukkan stagnasi dalam kreativitas, hubungan sosial, dan inovasi. “Terkadang, Dokter, satu generasi yang kita anggap biasa saja justru membawa sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan yang lebih utuh. Kita mungkin telah menghilangkan lebih dari sekadar manusia; kita telah menghapus bagian dari jiwa dunia ini.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar